Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Manajemen Arema FC meminta skuad berjuluk Singo Edan untuk berjuang maksimal pada laga lanjutan kompetisi Liga 1, yang sebelumnya dihentikan akibat adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.
Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa kondisi saat ini memang masih penuh keprihatinan untuk skuad Singo Edan, namun, anak asuh Javier Roca harus mampu berbenah, kompak dan bersatu.
"Sisa enam laga putaran pertama Liga 1 harus diperjuangkan dengan baik. Kami minta doa restu," kata Wiebie.
Baca juga: Skuad Arema FC bertolak ke Jawa Tengah dengan kekuatan penuh
Wiebie menjelaskan, ia telah melakukan komunikasi dengan Roca agar anak asuhnya bisa kembali berjuang pada lanjutan kompetisi Liga 1 yang dimulai pada 5 Desember 2022 itu dengan menerapkan sistem bubble di Jawa Tengah.
Menurutnya, kondisi yang ada saat ini harus menjadi semangat bagi skuad Singo Edan agar bisa menorehkan prestasi dalam kompetisi. Sisa enam laga pada putaran pertama Liga 1, harus dioptimalkan oleh skuad Singo Edan.
"Selain itu, kultur Malangan, harus bisa ditampilkan lagi. Target kami, para pemain bisa bermain dengan gaya Malangan," ujarnya.
Ia menambahkan, para pemain juga diharapkan bisa beradaptasi pada pelaksanaan lanjutan kompetisi Liga 1 tersebut. Ia menilai, tidak banyak waktu untuk menghadapi lanjutan kompetisi, namun harus tetap mampu bersiap secara optimal.
Baca juga: Javier Roca sebut Arema FC butuh banyak perbaikan
"Saya sudah berkomunikasi dengan pelatih. Enam pertandingan terakhir dan ada putaran kedua," ujarnya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan pascalaga antara Singo Edan melawan Persebaya Surabaya tersebut, memberikan banyak pelajaran berharga khususnya untuk Arema FC. Arema FC dan Aremania, sebutan untuk pendukung Singo Edan, harus tetap dipertahankan.
"Arema FC dan Aremania harus tetap diselamatkan dan dipertahankan," katanya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan Liga 1 musim 2022-2023 resmi dilanjutkan pada 5 Desember 2022 usai mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian. Pelaksanaan Liga 1 tersebut digelar dengan sistem bubble.
Ada sejumlah stadion di Jawa Tengah yang akan dipergunakan untuk sistem bubble tersebut, yakni Stadion Sultan Agung, Bantul, Stadion Maguwoharjo, Sleman, Stadion M. Soebroto, Magelang, Stadion Manahan, Solo dan Stadion Jatidiri, Semarang.
Lanjutan putaran pertama Liga 1 tersebut digelar tanpa kehadiran penonton di stadion.
Baca juga: Arema FC hormati rencana penerapan sistem "bubble" Liga 1
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022